Faktor Intrinsik yang Berhubungan dengan Keberhasilan Pengobatan Tb Paru
Downloads
Latar belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang telah menginfeksi hampir sepertiga penduduk dunia. Indikator yang digunakan sebagai evaluasi pengobatan yaitu angka keberhasilan pengobatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hasil pengobatan pada pasien baru TB Paru BTA positif dan faktor yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan TB Paru di Puskesmas Kota Bandung. Metode: Penelitian analitik-kuantitatif dengan rancangan cross sectional prospektif. Sampel dalam penelitian ini pasien baru TB paru BTA positif pada triwulan ke empat yaitu bulan Oktober, November dan Desember 2016 dari sepuluh Puskesmas di Kota Bandung yaitu UPT. Puskesmas Puter, Garuda, Ujungberung Indah, Sukajadi, Kopo, Ibrahim Adji, Arcamanik, Mohammad Ramdan, Salam, dan Antapani. Besar sampel 77 responden yang diambil dengan teknik multistage random sampling. Analisa bivariabel dengan uji chi square. Hasil : Angka keberhasilan pengobatan TB pada fase intensif 64% (IK 95%: 73,2%-89,9%); sedangkan pada fase lanjutan sebesar 94,8% (IK 95%: 87,4%-98,0%). Berdasarkan analisis bivariabel yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan TB paru  adalah jumlah BTA pada pengamatan bulan ke-2 (p: 0,05) dan status HIV pada pengamatan bulan ke-5 (p: 0,007). Kesimpulan: jumlah BTA dan status HIV berhubungan dengan keberhasilan pengobatan TB Paru di Puskesmas Kota Bandung.
Downloads
World Health Organization (WHO). Global Tuberculosis Report. Geneva; 2017.
Kementerian Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2016: Health Statistics. Jakarta; 2017.
Dinas Kesehatan Kota Bandung. Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program TB. Bandung; 2016.
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. In Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan; 2014.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat. Profil Kesehatan Jawa Barat Tahun 2015. Bandung; 2016.
Harnanik. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pengobatan TB Paru di Puskesmas Purwodadi II Kabupaten Grobongan. 2014;i–xvii. Available from: http://digilib. unisayogya.ac.id/342/1/NASKAH PUBLIKASI.pdf
Sengul A, Akturk UA, Aydemir Y, Kaya N, Kocak ND, Tasolar FT. Factors affecting successful treatment outcomes in pulmonary tuberculosis: A single-center experience in Turkey, 2005-2011. J Infect Dev Ctries. 2015;
Kirenga BJ, Levin J, Ayakaka I, Worodria W, Reilly N, Mumbowa F, et al. Treatment outcomes of new tuberculosis patients hospitalized in Kampala, Uganda: A prospective cohort study. PLoS One. 2014;
Berhe G, Enquselassie F, Aseffa A. Treatment outcome of smear-positive pulmonary tuberculosis patients in Tigray Region, Northern Ethiopia. BMC Public Health. 2012.
Gebrezgabiher G, Romha G, Ejeta E, Asebe G, Zemene E, Ameni G. Treatment outcome of tuberculosis patients under directly observed treatment short course and factors affecting outcome in southern Ethiopia: A five-year retrospective study. PLoS One. 2016;
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 67 Tahun 2016 Tentang Penanggulangan Tuberkulosis [Internet]. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI; 2016. p. 67. Available from: http://www. tbindonesia.or.id/tbidcnt/uploads/2017/11/Permenkes-No.67-TB-tahuh-2017.pdf
Erawatyningsih E, Purwanta, Subekti H. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketidakpatuhan Berobat pada Penderita Tuberkulosis Paru. Ber Kedokt Masy [Internet]. 2012 Jun 21 [cited 2018 Feb 13];25(3):117. Available from: https://journal.ugm.ac.id/bkm /article/view/3558
Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk teknis manajemen terpadu pengendalian tuberkulosis resistan obat. In Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
Aditama TY. Pengobatan Tuberkulosis Diagnosis, Terapi dan Masalahnya. In Jakarta: FK UI; 2002.
Ayu PD, Isfandiari MA. Hubungan Tingkat Kepositifan Bta Awal Dengan Kegagalan Pengobatan Oat Kategori 1. J Berk Epidemiol. 2016;4(1):126–37.
Fauziah L, Korib M. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Tuberkulosis Multidrug Resistant ( TB-MDR ) di RSUP Persahabatan Tahun 2013. J FKM UI [Internet]. 2013;1–18. Available from: http://lib.ui.ac.id/naskah ringkas/2015-09/S52672-Lia
Agustin N, Machlaurin A, Subagio PB. Pengaruh Faktor Klinik dan Pengobatan terhadap Keberhasilan Terapi Tuberkulosis pada Pasien HIV – TB di Jember ( The Influences of Selected Clinical Factors and Treatment on Tuberculosis Therapy Outcome among HIV-TB Patients in Jember). e-Jurnal Pustaka Kesehat [Internet]. 2017;5(2). Available from: https://jurnal.unej.ac.id/index. php/JPK/article/view/5861/4353
Ejeta E, Tessema T. Tuberculosis Treatment Outcomes among TB/HIV co-infected cases treated under Directly Observed Treatment of Short Course in Western Ethiopia. Vol. 6, Journal of AIDS and HIV Research. 2014. 164-171 p.
Nainggolan, Nauli HR. Faktor yang Berhubungan dengan Gagal Konversi Pasien TB Paru Kategori I pada Akhir Pengobatan Fase Intensif di Kota Medan. 2013 May 1 [cited 2018 Feb 14]; Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/37231
Dermawanti, Rochadi RK, Tukiman. Hubungan Komunikasi Interpersonal Petugas Kesehatan Terhadap Kepatuhan Pasien Menjalani Pengobatan TB Paru di Puskesmas Sunggal Medan Tahun 2014. Kebijakan, Promosi Kesehat dan Biostatiskik [Internet]. 2015 Sep 11 [cited 2018 May 13];1(2). Available from: https://jurnal.usu. ac.id/index.php/kpkb/article/view/6703/4801
Amaliah R. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kegagalan Konversi Penderita TB Paru BTA Positif Pengobatan Intensif di Kabupaten Bekasi Tahun 2010. Universitas Indonesia; 2012.